101 research outputs found

    PEMANFAATAN KOTORAN SAPI SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK BERSKALA RUMAH TANGGA

    Get PDF
    Pemanfaatan biogas dapat menghemat pengeluaran dalam skala rumah tangga. Berupa gas metana yang di manfaatkan sebagai bahan bakar genset pembangkit. Yang mana genset dapat menghasilkan listrik sebagai pengganti sementara atau cadangan saat listrik PLN padam, sehingga dapat mengurangi listrik padam. Biogas adalah energi alternatif dari kotoran sapi yang di fermentasi melaui proses digesterisasi dengan tabung kedap udara. Proses yang diperlukan untuk pembentukan biogas dan proses pemurnian dengan campuran limbah kotoran sapi, air, jerami untuk meningkatkan kadar C/N dalam proses fermentasi. Mewujudkan menjadi biogas secara maksimum, maka diperlukan adanya kinerja dari tabung digester yang di perlukan dalam proses fermentasi berdasarkan parameter gas metana yang terkandung di dalam biogas. Proses pemurnian sendiri menggunakan kapur tohor. Volume tabung digester berisi 200 L kotoran sapi bahan tong besi tabung dengan posisi tabung vertikal. Genset sebagai pembangkit Pemanfaatan biogas masih berskala sangat kecil karena memiliki sapi 10 ekor dan proses digestrisasi sangat minim dikarena menggunakan drum bekas yang di fungsikan sebagai pembentukan gas metana. Diperlukan waktu 7 – 14 hari proses digesterisasi. Energi yang di hasilkan sekitar 1, 41 kWh. Untuk beban 450 watt/3,1 jam, beban 900 watt/1,5 jam, beban 1300 watt/1,1 jam. Untuk sekali proses digesterisasi. Kata kunci : Biogas, digester, energi alternatif skala rumah tangga

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATA PELAJARAN SISTEM DAN INSTALASI REFRIGERASI TERHADAP HASIL BELAJAR

    Get PDF
    Abstrak Model pembelajaran inkuiri adalah suatu cara penyampaian pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analisis dan argumentif (ilmiah) dengan menggunakan langkah-langkah tertentu untuk mencapai sebuah kesimpulan. Pembelajaran ini melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Rancangan desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Bentuk dari desain quasi experimental ini adalah nonequivalent control group design, karena desain penelitian ini digunakan untuk mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain yang diteliti atau dalam suatu penelitian. Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 85.78 dan pada kelas kontrol adalah 82.84. Sedangkan perhitungan menggunakan uji t pada hasil belajar siswa menghasilkan kesimpulan yakni H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol. Kata kunci: Inkuiri, Quasi Experiment, dan Hasil Belajar.   Abstract Inquiry Learning Model is a way of conveying lesson by investigating something critically, analyzing, and making argumentative opinion (scientifically) using certain stages to draw conclusion. The learning model involves all students’ abilities optimally for searching and investigating systematically, critically, logically, and analytically, so that the students can confidently formulate the result themselves. The research design employed quasi experimental design. Although the design had control group but it could not function for controlling outer variables influencing the experiment process. The quasi experimental design was nonequivalent control group design as it aimed at figuring out the influence of one variable to another variable observed during the research. The average score of students’ learning outcomes of experimental class was 85.78 and that of control class was 82.84. Whilst the t-test calculation on students’ learning outcomes generated the conclusion that H1 was accepted while H0 was rejected. Thus, it could be concluded that the learning outcome of experimental class was better than control class. Keywords: Inquiry, Quasi Experiment, and Learning Outcom

    Perancangan Panel Surya untuk Kebutuhan Darurat Rumah Tinggal dengan Sistem Switch

    Get PDF
    Energi terbarukan merupakan energi dengan biaya termurah, dengan emisi nol. Kita bisa mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun, dan mengkonversinya menjadi energi listrik menggunakan Sel Surya. Namun biaya untuk membuat alat-alat ini tidak murah. Belakangan kondisi alam di Indonesia sedang sulit ditebak, seperti yang terjadi di Kab.Mojokerto pada tanggal 19 Juni 2023 lalu, wilayah Mojokerto yang jarang sekali terjadi gempa, kini mulai menunjukkan aktifitas gempa. Berangkat dari masalah ini, memiliki energi listrik cadangan untuk tiap rumah tinggal dirasa perlu. Dengan Panel Surya 20WP dengan Relay sebagai komponen sistem switching, kita bisa mendapatkan sebuah sistem cadangan listrik pada situasi darurat, pengisian baterai dan penggunaannya aman karena diatur oleh PWM. Dalam penelitian ini dibahas Panel Surya 20 WP yang konversi daya listriknya disimpan pada baterai sebagai cadangan jika sumber PLN terputus, dengan sistem switch sebagai pengatur sumber yang dipakai. Dibahas juga bagaimana intensitas Cahaya suatu wilayah dapat mempengaruhi tegangan yang dihasilkan panel surya.Kata Kunci : Panel surya, system switch, tegangan, intensitas cahaya

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GUIDED TEACHING PADA MATA PELAJARAN INSTALASI TENAGA LISTRIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TIPTL DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan Model Pembelajaran Aktif tipe Guided Teaching, hasil belajar siswa, dan respon siswa setelah penerapan Model Pembelajaran Aktif tipe Guided Teaching. Metode penelitian ini adalah Pre-Experimental Design dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Sampel penelitian adalah kelas XI TIPTL 3 SMK Negeri 3 Surabaya semester genap tahun ajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data yaitu validasi ahli, angket, observasi, dan tes tulis. Teknik analisis data menggunakan analisis keterlaksanaan pembelajaran, analisis hasil belajar siswa dan analisis respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterlaksanaan pembelajaran pertama dan kedua diperoleh kategori keterlaksanaan pembelajaran sangat baik; (2)  hasil belajar kompetensi siswa menerapkan Model Pembelajaran Aktif tipe Guided Teaching dianalisis menggunakan descriptive statistics frequencies pada SPSS 17.0. diperoleh hasil belajar kompetensi pengetahuan pretest dengan rata-rata = 2.51, hasil belajar kompetensi pengetahuan posttest diperoleh skor rata-rata = 3.51 Peningkatan hasil belajar kompetensi pengetahuan pretest-posttest dihitung menggunakan n-gain score dengan hasil rata-rata gain sebesar 0,68 termasuk dalam interprestasi sedang, hasil kompetensi sikap diperoleh rata-rata nilai kompetensi sikap B (Baik) dapat dikonversi ke dalam predikat B+, hasil belajar kompetensi psikomotor diperoleh skor rata-rata = 3.50; (3) respon siswa setelah diajarkan Model Pembelajaran Aktif tipe Guided Teaching dapat diketahui respon siswa dengan 18 pernyataan memiliki respon sangat baik dengan rata-rata hasil rating sebesar 93% dan berada pada presentase 81%-100% yakni termasuk kriteria skor sangat baik. Kata kunci: Guided Teaching, peningkatan, hasil belajar. Abstract This observation aimed toknow the appliance presence of active learning model type Guided Teaching, students’ study result, response after the appliance of active learning model type Guided Teaching in the subject of electrical power installation. This observation used Pre-Experimental Design method with one group pretest-posttest design. The subjects of this observation were the students in grade XI TIPTL 3 SMK Negeri 3 Surabaya even semester year 2014/2015. The data collection technique used expert’s validation, questionnaires, observation, and writing test. The data analysis technique used analysis of the study process’ actualization, analysis of students’ study results, and analysis of students’ response. The result of this observation showed that: (1) the study actualization during the study process existed in the percentage of 85% for the first meeting and 89% for the second meeting. Both of the meetings were categorized as very good study process; (2)  the appliance of active learning model type Guided Teaching analysied used descriptive statistics frequencies on SPSS 17.0. study result of competency showed there are increased the study result of knowledge competency   sxpretest showed from average = 2,51 for study result of knowledge competency the posttest showed the average score = 3.51, and reached an average gain of 0.68 is included in the moderate interpretation, the result of an attitude of competence obtained an average value of competence attitude B (Good) can be converted into a predicate B+, psychomotor competency learning outcomes obtained an average score = 3.50; (3) the students’ response after the appliance of active learning model type Guided Teaching can be knowed the student’s responses to 18 votes admitted that this was very good with the average rate of 93%, which was between the intervals of 81%-100%, which could be categorized as very good. Keywords: Guided Teaching, enhancement, learning outcomes

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) DI SMK NEGERI 3 JOMBANG

    Get PDF
    Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa di kelas XI dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) di SMK Negeri 3 Jombang, dan (2) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa SMK Negeri 3 Jombang yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)  pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik. Jenis metode penelitian dari judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Dengan Mengimplementasikan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Di SMK Negeri 3 Jombang” adalah eksperimen semu (quasi-experimental research) karena tidak semua variabel dalam penelitian ini dapat dikontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Peningkatan aktivitas siswa di kelas XI dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) di SMK Negeri 3 Jombang mengalami peningkatan dari pertemuan pertama 77.06 hingga pertemuan terakhir mencapai 90.14 dengan nilai rata-rata dari pertemuan pertama hingga pertemuan terakhir yaitu 83.75. (2) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang signifikan pada ranah kognitif mendapatkan nilai rata-rata pre-test sebesar 62,80 dan nilai rata-rata post-test sebesar 76,94. Untuk hasil belajar ranah afektif mendapatkan kriteria baik dengan nilai rata-rata tiap indikator adalah sebesar 83,38. Sedangkan hasil belajar ranah psikomotor juga mendapatkan kriteria penilaian sangat baik dengan nilai rata-rata praktikum adalah sebesar 80,25. Kata Kunci : model pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization), perangkat pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) dan hasil belajar Abstract The purpose of this study is: (1) To increase the activity of students in class XI with cooperative learning of Team Assisted Individualization (TAI) in SMK Negeri 3 Jombang, and (2) To determine the increase student learning outcomes SMK Negeri 3 Jombang that learned using learning Team Assisted Individualization (TAI)) on the subjects of the electric lighting installation. Types of research methods of the title "Implementation Study of a Learning Model Team Assisted Individualization (TAI) In Subjects Installing of an ligthing in SMK Negeri 3 Jombang" is a quasi-experimental ( quasi - experimental research) because not all of the variables in this study can be controlled. The results showed that: (1) increased the activity of students in class XI with cooperative learning of Team Assisted Individualization (TAI) in SMK Negeri 3 Jombang increased from the first meeting 77.06 until reaching the last meeting 90.14 with the average value of the first meeting to the last meeting that 83.75 (2) There is an increase in significant student learning outcomes in the cognitive obtain the average value of the pre-test of  62,80 and the average value of the post-test of  76,94. For affective learning outcomes get both criteria with an average value of each indicator is equal to 83,38. While the psychomotor learning outcomes also get very good assessment criteria with an average practicum value of 80.25. Keywords: Learning model Team Assisted Individualization (TAI),  learning device Team Assisted Individualization (TAI) and learning outcomes

    PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

    Get PDF
    Penyaluran energi listrik ke konsumen tidak terlepas dari penggunaan saluran transmisi dan distribusi dimana transformator distribusi menjadi salah satu komponen utama sebagai alat penurun tegangan. Dalam penggunaannya dengan beragamnya beban yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dari transformator tersebut , hal ini dikarenakan adanya ketidakseimbangan beban yang akan mengakibatkan  harmonisa. Akibat Harmonisa  yang  terjadi pada gardu tiang trafo daya 200 KVA akan mengakibatkan penurunan tegangan sebesar 9,57% , Arus hubung singkat 950.99 Ampere, Arus beban penuh 23774.925 Amper dan besarnya THD arus melebihi standar sebesar 8% sedangkan THD tegangan tidak melebihi standar. Kata kunci : Gardu Trafo Tiang 200 kVA, THD Arus dan Teganga

    Analisis Perbandingan Efisiensi Panel Surya 20wp Dengan Tracking dan Tanpa Tracking

    Get PDF
    Kebutuhan masyarakat Indonesia akan energi listrik kini semakin tinggi . Penggunaan panel surya masih banyak yang sifatnya statis. Hal tersebut disebabkan sinar matahari yang diterima kurang optimal. Maka harus diciptakan sebuah sistem untuk mengoptimalkan penerimaan sinar matahari yakni solar system. Panel surya akan mengkonversi sinar matahari dan selanjutnya dijadikan energi listrik dan akan didesain dengan mempergunakan solar tracking system dengan pengontrolannya mempergunakan mikrokontroller Arduino uno. Tetapi untuk sistem solar tracker yang digunakan pada PLTS Perumahan tidak sebanding biaya yang di keluarkan. Maka penelitian yang dilaksanakan memiliki tujuan agar dapat mengetahui perbedaan nilai efisiensi dari penggunaan panel surya yang mempergunakan tracking serta yang tidak mempergunakan tracking dan mengetahui pengaruh sistem tracking dan tidak tracking terhadap panel surya. Penelitian ini dilakukan melalui studi literatur dan kuantitatif. Adapun alat yang digunakan ialah alat panel surya 20wp di laboratorium pendingin di gedung A7.02.15. Merujuk pada data yang sudah diambil solar cell tanpa tracking system mempunyai rerata efisiensi sebanyak 5.1% kemudian solar cell dengan tracking system meningkat menjadi 5.6%. Maka, bisa ditarik kesimpulan bahwasannya efisiensi yang mempergunakan tracking system lebih besar dibandingkan tidak mempergunakan tracking system.   Kata Kunci: Energi Listrik, Panel Surya, Tracking Solar Cel

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ANIMASI FLASH PADA STANDAR KOMPETENSI MEMASANG INSTALASI PENERANGAN LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA DI SMK WALISONGO 2 GEMPOL

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran alternatif yang layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran, menarik, dan dapat memotivasi siswa dalam belajar pada mata pelajaran memasang instalasi penerangan listrik banngunan sederhana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development (R & D) dengan obyek penelitian siswa SMK Walisongo 2 Gempol jurusan Instalasi Tenaga Listrik tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini mengadaptasi dari beberapa langkah-langkah Research and Development (R & D) diantaranya: (1) tahap potensi dan masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap desain produk, (4) tahap validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap ujicoba produk, kemudian diakhiri dengan tahap analisis, respon dan pembahasan. Analisis hasil validasi media untuk format media dinyatakan baik sekali dengan skor rata-rata sebesar 3.62, dan untuk format materi dinyatakan baik sekali  dengan skor rata-rata total sebesar 3.67. Menurut respon siswa untuk format media dinyatakan baik dengan skor rata-rata sebesar 3.22, dan untuk format materi dinyatakan baik sekali dengan skor rata-rata sebesar 3.63, dan utuk format respon dinyatakan baik sekali dengan skor rata-rata sebesar 3.68. Simpulan penelitian adalah: (1) media pembelajaran ini dinilai baik sekali oleh validator dengan skor rata-rata total 3.64 dengan persentase 64%, sehingga dinyatakan layak dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran, (2) respon siswa terhadap media pembelajaran adalah baik sekali dengan skor rata-rata 3.51 dan dengan persentase 47%, sehingga dapat diketahui bahwa respon siswa terhadap media pembelajaran sangat baik. Sehingga media pembelajaran interaktif animasi flash ini, dinyatakan baik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran. Kata kunci: Media Pembelajaran Interaktif, Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana, Penelitian Research and Development (R & D), Respon Siswa.   Abstract This research objective are producing suitable learning media to use on learning process, and motivated students on studying set lighting electric installation simple building. Besides that, research subjects are vocational school Walisongo 2 Gempol students on electric power installation department periods 2013/2014.  This project use Research and Development (R & D) method with procedure: (1) potency and problem, (2) collecting data, (3) designing product, (4) validating design, (5) revising product, (6) trying product, and then analyzing response and explanation. Analysis of media validated result in media format is very good with total average score 3.62. As similarly, material format is very good presented by 3.67 total average score. According student response, media format have good categories was showed by 3.22. Scoring for material formal is very good with total average score 3.63. Then, very good categories of response format was presented by 3.68 total average score. Conclusion of this research is: (1) learning of media is very good from validator showed 3.64 total average score, so can be use as learning media, (2) respondent about learning media is gave 3.51 total average score with very good. So, flash interactive learning media on set lighting electric simple building is good and suitable use as learning media. Keywords: interactive learning media, lighting electric installation simple building, research and development method (R & D), students responses

    Studi Analisa Efisiensi Konsumsi Energi Listrik pada Kapal Tug Boat Sei Deli DI PT. DOK dan Perkapalan Surabaya

    Get PDF
    Abstrak Studi analisis ini mengkaji tentang konsumsi energi listrik, penghematan energi listrik dan perubahan harmonisa di kapal Tug Boat Sei Deli di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya. Analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data,  dan perhitungan nilai kapasitor bank dan simulasi menggunakan program software ETAP (Electrical Transient Analysis Program). Hasil dari penelitian efisiensi konsumsi energi listrik, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan perbaikan faktor daya sistem dengan menggunakan kapasitor bank berukuran 2 x 90 kVar di bus A dan B, maka power quality sistem kelistrikan mengalami peningkatan. Faktor daya pada bus utama sistem kelistrikan mengalami kenaikan hingga 90% yang pada awalnya sebesar 67,09%. Besarnya rugi-rugi daya sistem dapat diturunkan dikarenakan arus total pada sistem berkurang. Pada kondisi beban puncak yang awalnya bernilai 292,7 kVAR berkurang menjadi 157,3 kVAR. Selain perbaikan faktor daya pada penelitian ini dapat dilihat perubahan gelombang harmonisa yang awalnya memiliki banyak gelombang ganggu. Kapal tug boat sei deli melakukan penghematan sebesar Rp 2.648.497,00 setiap harinya, sehingga memerlukan waktu selama 27 hari untuk bisa melakukan penghematan secara maksimal setelah melakukan pengembalian biaya pembelian kapasitor bank yang dibutuhkan. Dan berkurangnya gelombang harmonisa yang terjadi setelah dikakukan perbaikan faktor daya dengan asumsi beban yang digunakan adalah tetap. Kata Kunci: Efisiensi konsumsi energi listrik , faktor daya, penghematan energi listrik, harmonisa   Abstract Study analyzes about the consumption of electrical energy, electrical energy savings and changes in harmonics on board Tug Boat Sei Deli at PT. DOK dan Perkapalan Surabaya. Data analysis is done by data collection, and calculation of capacitor bank and simulation using ETAP (Electrical Transient Analysis Program) software program. Result of research of efficiency of electric energy consumption, it can be seen that after improvement of power factor of system by using capacitor bank measuring 2 x 90 kVar at bus A and B, hence power quality of electrical system has increased. The power factor on the main bus of the electrical system increased up to 90% which initially amounted to 67.09%. The amount of system power losses can be lowered because the total current on the system is reduced. At peak load conditions that initially valued at 292.7 kVAR decreased to 157.3 kVAR. In addition to the improvement of power factor in this study can be seen harmonic wave changes that initially have many disturbing waves. Sei deli tug boat sees savings of Rp 2,648,497.00 per day, so it takes 27 days to be able to make the maximum savings after making the cost of purchasing the required bank capacitor. And the reduced harmonic wave that occurs after the power factor is fixed with the assumption that the load used is fixed. Keywords: Efficiency of electric energy consumption, power factor, electricity energy saving, harmonics

    Peredaman Harmonik Sistem Tenaga Menggunakan Filter Aktif Hybrid

    Get PDF
    Development of non linear loading in the application of industry and distribution system as well as harmonic compensation becomes specific attention. Harmonic pollution and reactive power is an important problem in increasing power quality. Hibrid filter combines second order high pass filter and active filter for decreasing harmonic current in the power system. A rectifier is used for generating harmonic current. With this hybrid filter, an harmonic current can be reduced so that the wave current pattern of the source is approximately sinusoidal. Principal of the harmonic current compensation is introduced and proved by simulation. Simulation system with “filter active hybrid single tuned” created gives corelation between harmonic current at the source current and converter current which shows that at active hybrid filter can reduce an harmonic at the source current and in the active filter, there is an harmonic current component
    • …
    corecore